Sabtu, 29 Desember 2007








Asyiknya, sambil kuliah kamu juga bisa bergabung dengan komunitas peminat game di sini. Namanya Binus Game Guild. “Mahasiwa Binus yang minat ke game itu ada dua golongan, pro-gaming (yang suka maen game) dan progaming (yang suka bikin game). Nah, Binus Game Guild kita bikin untuk komunitas mahasiswa yang suka bikin game,” ujar Heru Darmadi, lulusan Binus yang menggagas komunitas yang membernya terdiri dari mahasiswa, dosen, dan profesional game. Di sini anak-anak Binus bisa tukar pikiran langsung maupun lewat milis. Salah satu hasilnya, komunitas ini telah menghasilkan game MMO Geo Game.

Lalu apa syaratnya untuk kuliah di sini? Yang pertama, kamu harus lulusan SMA jurusan IPA. Kedua, lulus test dong! Nah peringkat kelulusan ini, menentukan berapa biaya pendidikan yang akan kamu keluarkan. Untuk tahun pertama antara Rp 15 juta – 20 juta. Lalu tahun berikutnya sekitar 3 jutaan setahun. Nah, kalau kamu siap dengan syarat itu, datanglah ke kampusnya di Jl. KH. Syahdan No.9 Jakarta Barat, atau bisa kunjungi situs webnya dulu di www.binus.ac.id.

DIGITAL STUDIO COLLEGE
Untuk menjadi seorang profesional di bidang game developer memang nggak mesti melalui pendidikan S1. Pendidikan yang setara D1 pun bisa menghasilkan seorang game developer. Ini sudah dibuktikan oleh Digital Studio College, sekolah komunikasi visual. Lembaga pendidikan ini juga mengelola Digital Studio Workshop. “Kalau Digital Studio Workshop untuk kursus singkat, sedang College untuk kuliah setara D1 selama 16 bulan,” jelas Romy Oktaviansyah, dosen Digital Studio College.

Ada 3 pilihan Program Studi di Digital Studio College, yaitu Digital Design (Graphic Design & Multimedia), Digital Animation (3d Animation & Visual Effects), dan Digital FilmMaking (Film & Video Production). Nah, Program Studi Digital Animation-lah yang menghasilkan pelaku-pelaku game developer. “Sejak berdiri tahun 2000, kuliah di sini sudah memasuki angkatan ke-8. Angkatan pertama dan kedua kebanyakan memasuki dunia film. Baru angkatan ke-3 banyak lulusan Digital Studio yang bekerja di dunia game developer,” tutur Romy, yang ketika awal Digital Studio College berdiri menjabat sebagai Program Head Digital Animation.



Lulusan program Digital Animation Digital Studio College kebanyakan bekerja di Matahari Studio. Kebetulan kalau Chaterina Dian (Ellen), Outsourcing Manager Matahari Studio adalah alumni Digital Studio College. “Jadi kalau mereka butuh tenaga, biasanya tinggal telepon. Atau kalau ada mahasiwa yang berbakat, udah langsung diincer. Dari Matahari Studio, biasanya mereka mendirikan perusahaan game developer sendiri,” cerita Romy lagi tentang almuni Digital Studio College.

Setiap angkatan Program Studi Digital Animation biasanya terdiri dari 40-50 mahasiswa. Tapi biasanya yang lulus hanya 20 mahasiwa dan yang minat ke game sekitar 4-5 orang, selebihnya ke film dan periklanan. Lulusannya boleh dibilang siap kerja. Bahkan pada angkatan ke-6, 120 persen lulusannya langsung bekerja. Kok 120 persen? Soalnya, yang nggak lulus aja udah diterima kerja. Biasalah, saat masih kuliah ikutan kerja freelance. Eh, lama-lama malah milih kerja ketimbang melanjutkan kuliah. Ini bukti larisnya lulusan Digital Studio College. “Ya memang di sini kita menyiapkan lulusan yang siap kerja. Jadi apa yang kita ajarkan, mesti dipratekan dulu di sini, ada simulasi kerjanya,” papar Romy.

Lalu mata kuliah apa aja yang diberikan di Program Studi Digital Animation? Beda dengan pendidikan untuk game develover lainnya, di sini memang lebih berat ke bidang art-nya. Untuk pendidikan dasarnya ada Creative Drawing, Design Fundamental, Animation Fundamental, Basic Video Production, Basic Photography, dan Computer Graphic Fundamental. Bagian berikutnya tentang TV Commercial & Visualization. Lalu ada bagian kuliah Texturing, Lighting & Effect. Baru kemudian memasuki Character Animation & Game Production. Di bagian ini mata kuliahnya: Animation Studio 3, Animation Business, Animation 3 (Maya), Game Production, dan Game Art & Design. Setelah selesai semua kuliah di atas, mahasiswa wajib bikin tugas akhir.

Untuk kuliah di sini, kamu harus lulus test lebih dulu. “Biasanya 80 persen calon mahasiswa lulus test. Yang ingin kita tahu, dia punya minat nggak? Kalau punya minat, bakatnya belakangan kita asah di sini,” kata Romy. Selain itu, kamu juga mesti menyiapkan biaya sekitar Rp 30 juta untuk kuliah 16 bulan di sini, plus biaya perangkat sendiri dan praktek lainnya. Bila kamu sudah jadi mahasiswa Digital Studio College, kamu bisa menggunakan fasilitas lab komputer, macintosh, dan perangkat multimedia lainnya. Dijamin, Digital Studio juga menggunakan software original.

Nah, kalau kamu tertarik menjadi profesional game developer melalui Digital Studio College, boleh deh berkunjung ke kampusnya di Gedung Syariah Mandiri Lantai 3, Jl. Sultan Hasanudin 57, Jakarta Selatan. Atau mau cari infonya dulu, bisa berkunjung ke website-nya di www.digitalstudiocollege.com


Tidak ada komentar: